Jumat, 10 Juni 2022

MEREFLEKSIKAN KARAKTER MORAL IBU PROFESIONAL

Merefleksikan Karakter Moral Ibu Profesional

Zona 3 Pos 6

Bismillahirrahmanirrahim


Masaya Allah, materi kali ini sangat mengena di hati saya yang memang lagi ingin melakukan pendalaman karakter. Ternyata, karakter itu tidak diajarkan, namun sudah ada dalam diri tinggal dikembangkan dan diasah. Ibu Profesional memiliki karakter moral yang wajib dimiliki setiap membernya. Adanya karakter moral menguatkan Core Value Ibu Profesional.

Apa saja sih karakter moral Ibu Profesional?

Nah, karakter moral Ibu Profesional ada 5, meliputi :

1. Never stopped running, the mission alive

Perempuan memiliki banyak tahapan hidup, secara umum diantaranya menjadi bayi, anak, remaja, bersekolah, kerja atau mandiri finansial, menikah, menjadi ibu, tua, hingga meninggal dunia. Setiap tahapan perannya akan berbeda dan bertambah.

Ternyata, perempuan sejak lahir sudah memiliki misi hingga akhir hayat. Ibu Profesional selalu bersungguh-sungguh menjalankan perannya, karena itulah misinya selalu ada.

2. Don't teach me, I love to learn

Ada banyak ilmu yang bisa atau harus dikembangkan oleh seorang perempuan. Perempuan atau seorang Ibu khususnya, senang belajar dan tidak berhenti hingga akhir hayat. Semangat belajar dan mengamalkan apa yang dipelajari.

3. I know I can be better

Bertekad selalu menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tahu jika bisa lebih baik lagi, diri sendiri yang tahu bukan harus diberitahu. Perempuan mengetahui kapasitas diri untuk lebih baik.

4. Always on time

Selalu tepat waktu, memulai dari diri sendiri sehingga orang lain akan ikut tertular . Bagaimana kita mengajarkan adab pada anak, jika kita sendiri tidak beradab.

5. Sharing is caring

Membagikan ilmu atau pengalaman hidup yang sudah dipraktekkan, dengan prinsip 3B,

  • Benar, teruji kebenarannya, bukan hoax atau informasi palsu
  • Baik, sesuai kaidah Core Value di Ibu Profesional
  • Bermanfaat, relevan dengan kebutuhan target audiensnya...

Setelah mengetahui kelima karakter tersebut saya merasa benar-benar dikuliti sebab banyak cacatnya di setiap karakter moral ini. Akan tetapi sekaligus menjadi ilmu baru dan semangat baru untuk saya agar lebih mengasah karakter menjadi lebih elegan dan beradab.

Refleksi moral Ibu profesional dalam diri dan kehidupan dan dalam menjalankan peran sebagai perempuan :

  1.  Sejak lahir saya memiliki peran-peran hebat, dimana dulu saya anggap sebagai beban hidup, namun ternyata itu sebuah pembelajaran agar menjadi tangguh. Saya seorang anak pertama, kakak pertama, yang memiliki banyak peran dan misi, kemudian setelah menikah peran dan misi saya lebih banyak dan kompleks. Yang kadang kala membuat otak dan hati panas dingin.
  2. Pada dasarnya saya memang senang belajar dan bahkan terkadang menjadi tuntutan untuk selalu belajar tapi tak jarang rasa malas selalu merongrong.
  3. Selalu memiliki keyakinan bahwa saya kuat dan mampu melakukan yang terbaik sudah tertanam dalam diri saya sejak belia hingga saat ini tapi terkadang itu menjadikan saya terlalu perfeksionis dan egois, karakter anak pertama yang selalu ingin mendominasi menjadi perilaku yang harus saya kontrol.
  4. Selalu menunda-nunda pekerjaan merupakan momok yang membuat geram dan memporak-porandakan list harian saya yang sudah terpatri indah di dinding misi.
  5. Saya ingin sekali menjadi ilmu dan menjadi motivator bagi ibu-ibu di sekitarku, dimana pola pengasuhan anak yang masih syarat kekerasan, namun tentu saya harus bisa berhasil dulu mendamaikan emosi sendiri dan mengamalkan ilmu pada diri sendiri kemudian berbagi pengalaman itu kepada orang lain.
Pada misi kali ini saya sangat ingin mengasah karakter moral yang keempat, Always on time. 
Tidak muluk-muluk, saya memulai dengan hal sederhana. Sejak malam saya memikirkan pekerjaan apa yang harus saya kerjakan besoknya agar lebih Banyak waktu untuk me time dan bermain lego dengan si Mujahid kecil.
Kemudian membuat list dan menempelkan didinding misi harian.
Saya bangun lebih awal sebelum sholat subuh, kemudian merenung sejenak mengumpulkan nyawa, lalu sholat. Sembari suami melaksanakan rutinitas pagi berbelanja di Pasar saya segera masak nasi jadi saat suami pulang saya langsung eksekusi lauk dan sayuran yang dibeli.
Dari sini saya bisa menyiapkan sarapan lebih cepat dan suami berangkat kerja tidak hanya ganjal perut dengan sepotong roti. Roti bagi kami orang Muna hanya makanan ringan bukan untuk penopang tenaga untuk kerja, belum makan kalau belum makan nasi. hehehe....

Setelah suami berangkat kerja anak juga sudah sarapan dan mandi langsung saja saya beberes rumah dan mandi lalu melakukan kegiatan yang aku sukai atau bermain bersama si kecil tanpa beban pikiran.

Semoga terus berlanjut saat pulang ke kampung halaman, misi ini saya lakukan saat berkunjung ketempat tugas suami di luar kota. 
Saat tiba dikampung halaman beda lagi misinya sebab saya kembali ke rutinitas publik dan semoga juga tetap kuat melatih diri saat saya sudah pindah mengikuti suami, dimana saya akan menggabungkan dua peran yakni diranah publik dan domestik secara utuh tidak terpisah jarak. Aamiin ya mujibassailin

Alhamdulillah itulah misi saya kali ini, semoga membawa manfaat untuk diriku dan juga orang lain. 

Wallahu a'lam

〰️〰️〰️〰️〰️〰️

Muna, di pagi hari saat masih oleng-olengnya baru tiba subuh mengarungi ombak lautan yang memisahkan daratan Kendari - Muna.

Muna - Bombana - Kendari - Kembali Ke Muna


1 komentar:

MISI 10 - MATRIKULASI 1O

    Bersiap Menjadi Changemaker   Bismillahirrahmanirrahim   canva.com Misi 10, Alhamdulillah sampai juga di misi terakhir dari rangkaian mi...