Merefleksikan Karakter Moral Ibu Profesional
Zona 3 Pos 6
Bismillahirrahmanirrahim
Masaya Allah, materi kali ini sangat mengena di hati saya yang memang lagi ingin melakukan pendalaman karakter. Ternyata, karakter itu tidak diajarkan, namun sudah ada dalam diri tinggal dikembangkan dan diasah. Ibu Profesional memiliki karakter moral yang wajib dimiliki setiap membernya. Adanya karakter moral menguatkan Core Value Ibu Profesional.
Apa saja sih karakter moral Ibu Profesional?
Nah, karakter moral Ibu Profesional ada 5, meliputi :
1. Never stopped running, the mission alive
Perempuan memiliki banyak tahapan hidup, secara umum diantaranya menjadi bayi, anak, remaja, bersekolah, kerja atau mandiri finansial, menikah, menjadi ibu, tua, hingga meninggal dunia. Setiap tahapan perannya akan berbeda dan bertambah.
Ternyata, perempuan sejak lahir sudah memiliki misi hingga akhir hayat. Ibu Profesional selalu bersungguh-sungguh menjalankan perannya, karena itulah misinya selalu ada.
2. Don't teach me, I love to learn
Ada banyak ilmu yang bisa atau harus dikembangkan oleh seorang perempuan. Perempuan atau seorang Ibu khususnya, senang belajar dan tidak berhenti hingga akhir hayat. Semangat belajar dan mengamalkan apa yang dipelajari.
3. I know I can be better
Bertekad selalu menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tahu jika bisa lebih baik lagi, diri sendiri yang tahu bukan harus diberitahu. Perempuan mengetahui kapasitas diri untuk lebih baik.
4. Always on time
Selalu tepat waktu, memulai dari diri sendiri sehingga orang lain akan ikut tertular . Bagaimana kita mengajarkan adab pada anak, jika kita sendiri tidak beradab.
5. Sharing is caring
Membagikan ilmu atau pengalaman hidup yang sudah dipraktekkan, dengan prinsip 3B,
- Benar, teruji kebenarannya, bukan hoax atau informasi palsu
- Baik, sesuai kaidah Core Value di Ibu Profesional
- Bermanfaat, relevan dengan kebutuhan target audiensnya...
Refleksi moral Ibu profesional dalam diri dan kehidupan dan dalam menjalankan peran sebagai perempuan :
- Sejak lahir saya memiliki peran-peran hebat, dimana dulu saya anggap sebagai beban hidup, namun ternyata itu sebuah pembelajaran agar menjadi tangguh. Saya seorang anak pertama, kakak pertama, yang memiliki banyak peran dan misi, kemudian setelah menikah peran dan misi saya lebih banyak dan kompleks. Yang kadang kala membuat otak dan hati panas dingin.
- Pada dasarnya saya memang senang belajar dan bahkan terkadang menjadi tuntutan untuk selalu belajar tapi tak jarang rasa malas selalu merongrong.
- Selalu memiliki keyakinan bahwa saya kuat dan mampu melakukan yang terbaik sudah tertanam dalam diri saya sejak belia hingga saat ini tapi terkadang itu menjadikan saya terlalu perfeksionis dan egois, karakter anak pertama yang selalu ingin mendominasi menjadi perilaku yang harus saya kontrol.
- Selalu menunda-nunda pekerjaan merupakan momok yang membuat geram dan memporak-porandakan list harian saya yang sudah terpatri indah di dinding misi.
- Saya ingin sekali menjadi ilmu dan menjadi motivator bagi ibu-ibu di sekitarku, dimana pola pengasuhan anak yang masih syarat kekerasan, namun tentu saya harus bisa berhasil dulu mendamaikan emosi sendiri dan mengamalkan ilmu pada diri sendiri kemudian berbagi pengalaman itu kepada orang lain.
MasyaAllah... Wah. Baru tau kl punya blog ^^
BalasHapus