Namun pasti ada perasaan sedikit tak rela dan berat saat harus jauh darimu.
Tapi Ummah dan Abah harus kuat.
Percayalah nak, kalau saja Ummah menuruti keegoisanku sebagai seorang ibu, tentu Ummah ingin kau tetap di dekatku, memanjakanmu, menuruti semua kemauanmu, mengajakmu bermain dan bersenang-senang selalu.
Tapi jika Ummah melakukan itu, bukankah Ummah telah merenggut hakmu sebagai manusia? Merenggut hakmu sebagai hamba Allah? Bukankah Ummah tidak memanusiakan mu??
Ummah tidak menghawatirkan kesuksesan mu dalam perkara duniawi, ummah begitu takut akan kesudahanmu diakhirat kelak.
Jika saja dunia ini selamanya nak, namun dunia hanya persinggahan, ada cita-cita mulia dan lebih besar yang harus kamu capai, ada dambaan yang lebih luar biasa yang harus kamu raih, yakni Syurga dan melihat-Nya tanpa ada hijab diantara engkau dan Rabb kita.
Anak Ummah terlahir hebat, maka anak Ummah juga harus berproses dengan hebat dan berakhir dengan hebat pula.
Barakallahu fiik anak Sholeh ku. Semoga engkau selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wa ta'ala, semoga keselamatan bagimu dunia dan akhirat, semoga kebahagiaan untukmu dunia dan akhirat
----
📝 Kamis subuh, sehabis sahur saat engkau merengek ingin ASI, kemudian entah engkau bermimpi apa sampai-sampai tersenyum dalam tidurmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar