MENJADI IBU BAHAGIA (SUKES DIRANAH DOMESTIK DAN RANAH PUBLIK)
Bismillahirrahmanirrahim
Penjelajahan Samudera Amarta dengan kapal selam bawah laut telah membawa kami di zona appetizier.
Keindahan dasar laut samudera amarta kian menambah keindahan perjalanan kami.
Beragam hidangan makanan pembuka telah tersedia untuk kami dan kami dipersilahkan untuk mencicipi semua hidangan di zona ini, aku juga ikut mencicipi dan memilih hidangan yang aku sukai.
Di zona ini kami harus membuat peta belajar. Disini aku dan penjelajah lainnya merdeka dalam menentukan hidangan (ilmu) apa saja yang kami perlukan.
Setelah berpikir aku mulai mencatat apa saja yang dibutuhkan lalu membuat peta belajarku.
Berikut Peta Belajar versi aku.
Dari sini dapat dilihat bahwa tujuan belajaku adalah menjadi ibu bahagia (sukses diranah domestik dan ranah publik). Selain sebagai istri dan ibu aku juga bekerja sebagai perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat di Desa-ku, awalnya aku begitu mudah menjalankan peranku diranah publik namun setelah berkeluarga saya mulai kewalahan mengatur pekerjaanku, bahkan seringkali aku harus mengorbankan salah satunya dan itu membuatku tidak nyaman dengan pencapaian dan kinerjaku baik dalam rumah tangga maupun urusan kantor.
Aku mulai berpikir, tidak bisa terus-terusan seperti ini, aku harus berubah dan mengatur semuanya sedemikian rupa. Maka yang aku perlukan untuk mencapai tujuanku adalah manajemen waktu, manajemen diri, dan menuntut ilmu.
◾Manajemen Waktu
Apa saja sih yang aku harus lakukan di poin ini?
Jadi, yang perlu aku lakukan adalah:
1. Disiplin
Aku harus membuat jadwal dan bangun lebih awal, melakukan semua pekerjaan sesuai jadwal agar tidak tumpang tindih. Ini butuh komitmen dan konsisten.
2. Menentukan prioritas
Jika sudah memiliki jadwal maka aku perlu membuat skala prioritas. Skala prioritas bukan berarti meremehkan pekerjaan lain, hanya saja menentukan pekerjaan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu, pekerjaan mana yang harus kelar saat ini juga dan mana yang bisa ditunda jika ada keadaan mendesak. Kaitannya penting mendesak, penting, penting tidak mendesak.
3. Tidak menunda
Tidak menunda-nunda pekerjaan, sederhana diucapkan namun nyatanya butuh kesungguhan, sedikit saja suasana hati bergeser maka bisa banya berpengaruh. Namun, bukan berarti harus kalah denga perasaan. Melakukan pekerjaan sesuai waktu maka akan menghasilkan ketenangan hati. Misalnya, sholat di awal waktu atau bangun lebih awal. Jika kita mampu melakukan pekerjaan lebih awal maka kita akan lebih mudah saat melakukan pekerjaan selanjutnya dan ada perasaan nyaman.
4. Target pencapaian
Membuat target tentang sasaran yang ingin dicapai, misalnya menargetkan untuk selalu bangun pukul 03.00 pagi secera konsisten atau menargetkan untuk sholat sunah rawatib secara terus-menerus.
Yang harus aku lakukan untuk mencapai target:
- Terapkan strategi dan tetap konsisten
- Hilangkan segala kebiasaan buruk dalam keseharian
- Mulai dari target-target kecil
5. Evaluasi hasil pencapaian
Mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi hasil kinerja yang telah dilakukan untuk menetapkan ketercapaian tujuan dari target yang kita buat. Jika sudah maksimal maka pertahankan namun jika masih kurang maka dicari permasalahannya apa, kemudian dimodifikasi sesuai kebutuhan agar bisa maksimal pelaksananya.
◾ Manajemen Diri
Manajemen diri yang aku butuhkan meliputi :
1. Mengelola Emosi
Emosi mempengaruhi keseharianku dengan signifikan, sedikit saja tidak berjalan sesuai keinginan maka akan kacau seketika, aku perlu banyak fokus dititk ini.
Hal yang aku butuhkan adalah banyak bersabar, berpikir positif dan berbesar hati menerima kegagalan. Kaitannya dengan manajemen waktu yang sudah aku paparkan di atas.
2. Kebahagiaan diri
Aku termasuk orang yang seringkali tidak enakkan dengan orang lain sampai lalai dengan kabahagiaanku sendiri, inginnya selalu menjadi orang yang pengertian namun ujungnya malah susah sendiri.
Yang aku butuhkan adalah, berani mengutarakan apa yang saya inginkan namun tidak memaksa agar tidak egois, melakukan hobi, me time, dan liburan.
Sampaikanlah apa yang membuat diri kita tidak nyaman, menolong orang lain memang perlu namun pertimbangkan dampaknya pada mental kita.
3. Mengelola lingkungan pergaulan
Meskipun kebahagiaan itu 90% dari diri sendiri dan 10% dari luar, kita tidak bisa mengabaikan pengaruh teman atau lingkungan. Jika kita tidak mampu mewarnai maka jangan sampai terwarnai. Perilaku itu menular, emosi itu menular. Jauhi lingkungan yang buruk, jauhi lingkungan pertemanan yang tidak sehat. Jika pergaulan itu tidak membawa kita kearah yang lebih baik maka tinggalkan.
Beberapa orang beralasan, ingin mengubah teman-temannya. Tidak apa-apa jika mampu, namun kembali lagi ukur diri mampu mewarnai (mempengaruhi) atau malah sebaliknya terwarnai (terpengaruh). Kalau untuk aku sendiri, aku belum mampu mewarnai maka lebih baik menutup akses dari lingkungan toxic.
4. Spiritual
Kaitannya dengan ibadah, mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala. Semakin dekat kita dengan Allah maka semakin tenang dan bahagia hati. Kita akan sadar bahwa apa yang kita lalui, apa yang kita capai, apa yang lepas dari genggaman, rasa sakit, disakiti, dikecewakan, bahagia, membahagiakan itu tidak lepas dari pengaturan Allah Ta'ala, dengan kesadaran ini maka kita akan mampu bersabar dan mengistirahatkan hati kita.
◾ Menuntut Ilmu
Ingin action namun tanpa ilmu, maka kita seperti penjelajah tanpa peta atau ibarat berjalan di kegelapan malam tanpa lentera. Semua tujuan yang kita capai butuh ilmu bahkan aspek terkecil dan sederhana dalam hidup kita butuh ilmu. Misalnya buang air kecil, jika tidak ada ilmunya bisa jadi buang air kecil sembarangan. Wah, memalukan dan tidak beradab ya? Kita tentunya tidak ingin begitu bukan?
Untuk saat ini, demi menunjang keseharianku untuk tercapainya tujuanku di atas, aku butuh ilmu agama, ilmu parenting dan ilmu keperawatan.
1. Ilmu agama
Mau sehat spiritual dan sehat emosi maka butuh ilmu agama. Ilmu agama tentu tidak hanya melingkupi dua keadaan yang aku sebutkan tadi. Bahkan cakupannya luas, dari bangun tidur sampai tidur kembali semua sudah diatur dengan indah dalam Islam.
Yang harus aku lakukan adalah :
- Duduk di majelis Ilmu baik online maupun offline
- Membaca buku dan artikel Islam
2. Ilmu parenting
Ilmu parenting telah menyita perhatianku dan menuntun hatiku untuk mendalaminya. Aku ingin anakku menjadi hebat tanpa tekanan, aku ingin menjalankan peranku dalam keluarga dengan maksimal maka aku butuh ilmu untuk itu.
Cara memperolah ilmu parenting :
- Ikut kelas dan seminar
- Membaca buku parenting
3. Ilmu keperawatan
Ilmu yang tak kalah penting, untuk menunjang kinerjaku di ranah publik. Berbagai seminar dan workshop saya ikuti. Untuk saat ini hanya bisa seperti itu, sebab untuk lanjut kuliah belum luas waktu dan finansial. Memaksakan keadaan tentu tidak sehat.
Itulah tujuan belajarku dan kebutuhanku untuk mencapai tujuan tersebut. Semuanya saling berkaitan satu sama lain, seiring sejalan dan berkesinambungan. Semuanya baik, benar dan bermanfaat untuk diriku, keluarga dan lingkunganku serta bisa menuntunku untuk berperilaku yang bermartabat.
Barakallahu fiikunna.
#Zona2
#PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta
#Matrikulasi10
#InstitutIbuProfesional
#IbuprofesionalforIndonesia
#ip4id2022
#womenincooLABoration